Senin, 29 April 2013

TANGGAPAN KASUS ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN


STUDI KASUS
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.
Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Dari Data menunjukan bahwa kota Bandung setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 8.418 m3 dan hanya bisa terlayani sekitar 65% dan sisa tidak dapat diolah.

TANGGAPAN
Masalah sampah ini tidak dapat disepelekan. Mungkin beberapa orang berpikir menghilangkan sampah adalah hal mudah dengan membakarnya, namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Sampah terbagi atas dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. sampah organik dapat di uraikan, namun sampah anorganik tidak. Bagaimana mengatasinya? langkah yang harus dilakukan adalah dengan membagi 2 tempat pembuangan sampah dipisah antara sampah organi dan anorganik, agar pembersih sampah dapat membawa langsung sampah anorganik untuk di daur ulang menjadi barang yang bisa bermanfaat. Produksi dari bermacam-macam produk juga dituntut untuk mengembangkan produknya dengan bahan atau material yang dapat di daur ulang. Jangan membuang sampah sembarangan, dan jangan hidup boros, buanglah sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar