Senin, 29 April 2013

TANGGAPAN MASALAH KEPENDUDUKAN


STUDI KASUS
Bencana akibat kecerobohan dan sekedar mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek sebetulnya telah terjadi sejak lama dan bahkan sejak awal peradaban manusia. Sebagai contoh: punahnya manusia purba di Mesopotamia diyakini oleh para ahli karena lingkungan hidup yang rusak , penyakit minamata dan itai-itai di Jepang tahun 1950-an akibat pencemaran air di teluk Minamata karena limbah industri/ pertambangan yang mengandung air raksa (Hg) dan cadmium (Cd), meluasnya penyakit malaria seiring meluasnya penggunaan pestisida. Pada awalnya kesadaran untuk menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup hanya terbatas pada negara-negara industri yang di satu sisi menghasilkan keuntungan ekonomi tetapi di sisi lain ternyata industri juga menghasilkan limbah yang sangat merugikan bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Limbah yang merugikan bagi kehidupan manusia tidak hanya berasal dari industri tetapi juga dari rumah tangga. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk potensi pencemaran akibat limbah rumah tangga semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh pengerukan sumber daya alam oleh berbagai oknum yang berujung pada peningkatan kesejahteraan hidup segelintir orang.

TANGGAPAN
Pada dasarnya banyak jumlah penduduk banyak juga kebutuhan yang diperlukan. Masing-masing penduduk atau rumah tangga memiliki gaya hidup yang berbeda, ada yang gaya hidup sehat ada pula yang tidak sehat. Rumah tangga dengan gaya hidup tidak sehat inilah yang jadi pemicu pencemaran lingkungan karena perilaku dan kesadaran lingkungan yang rendah. Untuk itu dilakukan penyuluhan tentang lingkungan agar setiap warga dapat mengetahui keadaan lingkungan dan bagaimana melestarikannya. Harapan dari pengadaan pembelajaran atau penyuluhan tentang lingkungan adalah memperbaiki perilaku dan meningkatkan kesadaran warga tentang lingkungan yang bersih, indah, nyaman untuk ditinggali bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar